Selasa, 30 Desember 2014

Tatkala Letih Menunggu


Menunggu ada kalanya terasa mengasyikkan
Banyak waktu kita miliki untuk berfikir
Sendiri seringkali sangat kita perlukan
Menoropong masa silam yang telah terlewat

Mungkin ada ... apa yang kita cari
Masih tersembunyi dilipatan waktu yang tertinggal
Mungkin ada ... apa yang kita kejar
Justru tak terjamah saat kita melintas

Menunggu lebih terasa beban yang membosankan
Banyak waktu kita terbuang tergilas cuaca
Sendiri seringkali sangat menyakitkan
Meneropong masa depan dari sisi yang gelap

Mungkin ada ... apa yang kita takuti
Justru telah menghadang di lembaran hari-hari nanti
Mungkin ada .... apa yang kita benci
Justru telah menerka menembus diseluruh jiwa kita

Memang seharusnya kita tak membuang semangat masa silam
Bermain dalam dada setelah usai mengantar kita tertatih-tatih sampai disini

by : ebiet g ade

Mendengar lagu ini, kuresapi dan keperhatikan lirik-liriknya, tiba-tiba seperti ada yang membawaku mengingat ke masa lalu yang pernah kulalui. Masa-masa dimana waktu itu penuh perasaan yang membuat jantung hati berdebar ... Menunggu ya masa menunggu adalah masa yang penuh dengan ketidakpastian... Terkadang mengasyikkan dan terkadang sangat membosankan,...






Sabtu, 05 Juli 2014

MEDIA, SEPAKBOLA, DAN POLITISASI




Beberapa minggu yg lalu sy menonton salah satu media TV yang sedang mewawancarai seorang bintang tamu, kebetulan sy lupa namanya, seorang wanita cantik, yg mengaku menggemari sepakbola. Dia mengirim surat kepada Presiden FIFA yg isinya bahwa "pergelaran besar sepakbola piala dunia yang bertepatan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden indonesia dan ia khawatir nantinya media stasiun tv tertentu yg memiliki hak siar pertandingan akan mempolitisasi ajang tersebut untuk mendukung capres dan cawapres tertentu". 
Beberapa hari kemudian sy melihat iklan di stasiun TV yg mewawancarai wanita tersebut, ada seorang laki-laki memakai jas tetapi ia memakai celana pendek dan sepatu sepak bola, ia seperti orang aneh dan tidak nyaman. tidak lama kemudian ada tulisan, Stop politisasi sepakbola...

Sy tersenyum... dan sy berangan-angan sy adalah Presiden FIFA... saya akan membalas surat wanita tersebut yang isinya :

'Hai cantik, meskipun ada gambar capres dan cawapres yg ada di sudut layar tv anda, masyarakat tidak akan melihat mereka, yg mereka lihat adalah pertandigan sepak bolanya... apalagi kalau gambar capres dan cawapresnya besar dan diletakan di tengah layar TV anda ketika pertandingan berlangsung, masyarakat justru akan tidak suka dan membenci capres tsbt karena menghalangi pandangan mereka saat menonton.

dan untuk media TV tersebut, saya berpesan, bagaimana anda bisa membuat iklan STOP Politisasi sepak bola, sedangkan anda sendiri sedang mempolitisasi MEDIA tv untuk mendukung capres dan cawapres tertentu... 

"Ketika media publik menjadi bahan politisasi... fitnah pun akan dianggap menjadi suatu kebenaran"

Puisi Kentut


Ada suatu cerita mengenai seorang pemuda yang menyenangi puisi dan tinggal berseberangan sungai dengan gurunya. Pemuda itu, pada suatu hari menulis puisi yang isinya menguraikan tentang tidak adanya sifat Keakuan dalam dirinya dimana angin dari delapan penjuru pun tidak akan mampu menggoyahkannya. Setelah puisi tersebut selesai ditulis, yang menurut dia adalah yang terindah, maka diutuslah pelayannya ke seberang untuk dikirimkan kepada gurunya dengan maksud mendapatkan pujian. Gurunya, sesudah membaca puisi tersebut, langsung menulis di belakang kertas puisi itu, "Puisi Anda ini bau seperti kentut!"

Tentu saja pemuda tersebut marah bukan kepalang setelah membaca komentar gurunya. Dia pun memutuskan untuk mengunjungi gurunya secara langsung dan dengan emosi meluap, dia berteriak, "Guru sungguh tidak bisa menghargai keindahan puisi. Puisi itu adalah yang terindah menurut saya, tetapi Guru bukannya memberikan pujian, malah mencerca seperti bau kentut !!!"

Gurunya menjawab dgn ketawa, "Ha...ha...ha..., muridku, bagaimana engkau mengatakan SUDAH TIDAK MEMPUNYAI SIFAT KEAKUAN SAMPAI ANGIN DARI DELAPAN PENJURU PUN TIDAK MAMPU MENGGOYAHKAN DIRIMU. Lihat saja, baru kena satu angin kecil (kentut), Anda sudah terbirit-birit menemuiku!!!"

INSPIRASI : Kisah Michael Faraday





Di atas sebuah kandang kuda di London menetap seorang pemuda melarat, Michael Faraday, yang tujuh tahun lamanya menjadi tukang jilid dan penjual buku. Suatu hari, ketika ia sedang menjilid Encyclopedia Brittanica, perhatiannya tertarik pada karangan tentang listrik dan ia membacanya sampai habis. Ia membeli botol kecil, panci tua, dan alat-alat sederhana lainnya untuk melakukan percobaan-percobaan. Salah seorang pembeli buku menaruh perhatian pada pemuda itu dan mengajak ia mendengarkan ceramah tentang ilmu kimia oleh Sir Humphry Davy. 

Faraday mengumpulkan semua keberaniannya dan menulis sepucuk surat kepada sarjana besar itu. Pada suatu malam, sebelum Michael tidur, kereta Sir Humphry berhenti di depan rumahnya yang reyot itu. Seorang kurir memberikan undangan kepada Faraday untuk berkunjung ke rumah sarjana itu. Michael hampir-hampir tidak mempercayai hal itu. Esoknya, ia menerima usul Sir Humphry Davy dan bekerja pada ahli kimia itu. Ia membersihkan alat-alat laboratorium dan membawanya ke ruang kuliah.
Dengan penuh minat dan perhatian, ia mengikuti semua gerak-gerik Davy saat yang disebut terakhir itu mengenakan topeng kaca dan mengadakan percobaan-percobaan berbahaya dengan zat-zat yang bisa meletus. 

Michael pun dengan rajin belajar dan melakukan percobaan-percobaan. Tak lama kemudian, pemuda miskin ini diminta untuk memberikan ceramah di depan Lembaga Ilmu Alam Inggris dan diangkat menjadi profesor di Akademi Kerajaan di Woolwich. Ia menjadi ahli ilmu alam terbesar di jamannya. Apabila ada orang yang bertanya kepada Sir Humphry Davy, apakah penemuannya yang terbesar, maka jawabannya adalah: Michael Faraday.

Hati Seekor Tikus




Menurut suatu dongeng India kuno, ada seekor tikus yang selalu tertekan karena takut pada seekor kucing. Seorang tukang sihir merasa kasihan kepadanya lalu mengubahnya menjadi seekor kucing. Tetapi kemudian ia menjadi takut kepada anjing. Ia meminta kepada tukang sihir untuk diubah menjadi seekor anjing, maka tukang sihir pun mengubahnya menjadi seekor anjing. Tetapi setelah menjadi seekor anjing, ia menjadi takut kepada harimau, dan ia kembali meminta untuk di ubah menjadi seekor harimau, maka tukang sihirpun mengubahnya menjadi seekor harimau. Setelah menjadi Harimau kemudian ia merasa takut kepada pemburu… dan ingin di ubah menjadi pemburu…
Pada saat itu tukang sihir menyerah, “Apapun yang saya lakukan tidak akan membantumu karena engkau memiliki hati seekor tikus”
Sepenggal cerita tadi memang sepele, namun memiliki makna yang sangat mendalam saat sekarang ini… cerminan nya saya pikir sudah banyak di negeri ini, beberapa orang yang ingin tiba-tiba “Besar” akhirnya masuk ke “lorong kecil”… akibat mental “tikus” yang ia miliki....

Pemimpin Baik




Paling baik bagi seorang pemimpin 
Kalau rakyat tidak sadar ia ada
Kurang baik bila rakyat mematuhi dan mengakuinya
Paling buruk bila rakyat membencinya
Kalau tidak menghormati rakyat
Rakyat pun tidak akan menghormati engkau
Namun, pemimpin yang baik tidak banyak bicara
Ketika pekerjaannya selesai, tujuannya sudah tercapai,
Mereka semua akan berkata “Kami Lakukan Ini Sendiri”
LAO TZE