Sabtu, 05 Juli 2014

Puisi Kentut


Ada suatu cerita mengenai seorang pemuda yang menyenangi puisi dan tinggal berseberangan sungai dengan gurunya. Pemuda itu, pada suatu hari menulis puisi yang isinya menguraikan tentang tidak adanya sifat Keakuan dalam dirinya dimana angin dari delapan penjuru pun tidak akan mampu menggoyahkannya. Setelah puisi tersebut selesai ditulis, yang menurut dia adalah yang terindah, maka diutuslah pelayannya ke seberang untuk dikirimkan kepada gurunya dengan maksud mendapatkan pujian. Gurunya, sesudah membaca puisi tersebut, langsung menulis di belakang kertas puisi itu, "Puisi Anda ini bau seperti kentut!"

Tentu saja pemuda tersebut marah bukan kepalang setelah membaca komentar gurunya. Dia pun memutuskan untuk mengunjungi gurunya secara langsung dan dengan emosi meluap, dia berteriak, "Guru sungguh tidak bisa menghargai keindahan puisi. Puisi itu adalah yang terindah menurut saya, tetapi Guru bukannya memberikan pujian, malah mencerca seperti bau kentut !!!"

Gurunya menjawab dgn ketawa, "Ha...ha...ha..., muridku, bagaimana engkau mengatakan SUDAH TIDAK MEMPUNYAI SIFAT KEAKUAN SAMPAI ANGIN DARI DELAPAN PENJURU PUN TIDAK MAMPU MENGGOYAHKAN DIRIMU. Lihat saja, baru kena satu angin kecil (kentut), Anda sudah terbirit-birit menemuiku!!!"

Tidak ada komentar: